Jumat, 30 Agustus 2013

tulisan


KLASIFIKASI MODEL PENGAJARAN

Berdasarkan tujuan pembelajaran, sintaks (pola urutan) dan sifat lingkungan belajar, model pengajaran diklasifikasikan :
1.              Pengajaran Langsung (Direct Instruction) – DI
Suatu model pengajaran yang sebenarnya bersifat “teacher center”.
-              Guru mendemonstrasikan/memodelkan pengetahuan/keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi langkah dan selanjutnya siswa akan meniru.
Peranan guru sangatr dominan, maka guru dituntut menjadi seorang “model” yang menarik.
a.           Landasan teoritik
P.L. didasarkan pada “teori belajar sosial” tentang pemodelan tingkah laku yang dikembangkan oleh Albert Bandura (teori sosial Bandura). Menurut Albert Bandura belajar yang dialami manusia sebagian besar diperoleh dari “pemodelan” yaitu meniru perilaku dan pengalaman (keberhasilan dan kegagalan) orang lain.
b.          Tujuan Hasil Belajar Siswa
Model P.L. dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang :
-          Pengetahuan deklaratif – pengetahuan tentang sesuatu, misalnya : bagian-bagian mikroskop
-          Pengetahuan prosedural – pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, misalnya : bagaimana cara menggunakan mikroskop.
c.           Tingkah laku mengajar (sintaks)
Fase-fase
Perilaku Guru
Fase 1 : menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.

Fase 2 : mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
Fase 3 : membimbing pelatihan

Fase 4 : mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Fase 5 : memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran mempersiapkan siswa untuk belajar.
Guru mendemonstrasikan keterampilan yang benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari.

d.          Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan.
P.L memerlukan lingkungan belajar yang efektif, oleh karena itu harus direncanakan oleh guru dan siswa. Demonstrasi dan jadwal pelatihan juga harus direncanakan secara seksama. Sistem pengelolaan yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, misalnya : memperhatikan, mendengarkan dan resitasi (tanya jawab).

2.              Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) – CL
Suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Setiap anggota kelompok saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.
a.           Landasan teoritik
P.K. didasarkan pada teori :
-          Teori belajar kognitif-konstruktif oleh Vygotsky siswa belajar melalui interaksi dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.
-          Sesuai dengan prinsip Contextual Teaching and Learning (CTL). Guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari..
b.          Tujuan hasil belajar siswa
P.K. dikembangkan untuk :
-          Mencapai hasil belajar akademik.
-          Mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Dalam P.K. siswa kelompok bawah dan kelompok atas akan bekerjasama untuk mendapat keuntungan, misalnya : siswa kelompok atas – “tutor” bagi siswa kelompok bawah (tutor teman sebaya). Dalam proses tutorial ini siswa kelas atas akan meningkatkan kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan bagi kelompok bawah.

c.           Keterampilan kooperatif
Dalam P.K. tidak hanya mempelajari materi saja namun siswa juga mempelajari keterampilan khusus yang disebut “keterampilan kooperatif” a.l : (Lundgren:1994).
-          Keterampilan kooperatif tingkat AWAL :
o     Mengambil giliran dan berbagi tugas
o     Berbagi dalam kelompok
o     Berada dalam tugas
o     Menyelesaikan tugas pada waktunya
o     Menghormati perbedaan individu
-          Keterampilan kooperatif tingkat MENENGAH :
o     Mendengarkan dengan aktif
o     Bertanya
o     Membuat ringkasan
-          Keterampilan kooperatif tingkat MAHIR :
o     Mengelaborasi
o     Memeriksa dengan cermat
o     Menanyakan kebenaran
o     Berkompromi
d.          Tingkah Laku Mengajar (Sintaks)
Fase-fase
Perilaku Guru
Fase 1 : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Fase 2 :menyajikan informasi

Fase 3 : mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar


Fase 4 : membimbing kelompok bekerja dan belajar
Fase 5 : evaluasi


Fase 6 : memberikan penghargaan
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
Guru mengevaluasi hasil-hasil belajar tentang materi yang dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru memberi cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
e.           Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan
Lingkungan belajar pada P.K dicirikan oleh proses demokrasi dan peran aktif siswa. Guru membentuk kelompok dan siswa bekerjasama dalam kelompoknya sambil mengawasi setiap kelompok guru memberikan umpan balik. Lingkungan belajar harus dikelola sesuai dengan materi yang dipelajari misalnya : di ruang kelas, di lapangan, di laboratorium, dan lain-lain.

Tipe-tipe / Variasi C.L
1.              STAD (Student Team Achievement Division)
STAD atau Team Siswa Kelompok Prestasi
-              Setiap kelompok 4-5 orang (heterogen)
-              Guru menyajikan pelajaran
-              Siswa bekerja dalam team masing-masing
-              Guru memberikan kuis di akhir pelajaran (tidak boleh saling membantu)
-              Poin tiap anggota di jumlah untuk rata-rata skor team
-              Team yang mendapat skor tertinggi diberi penghargaan
2.              JIGSAW
-              Setiap kelompok 5-6 orang
-              Guru memberikan pilihan sesuai kemampuan untuk mengerjakan topik tertentu.
-              Ada kelompok asal dari kelompok ahli
-              Setiap kelompok ahli menyelesaikan/mendiskusikan topik yang telah dipilih
-              Setiap kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan menyampaikan hasil diskusinya pada teman kelompok asalnya.
-              Guru meminta secara acak pada setiap kelompok untuk presentasi.


 





3.              Investigasi Kelompok
-              Setiap kelompok 5-6 orang dengan minat yang sama.
-              Guru memberikan materi yang kompleks
-              Setiap kelompok melakukan penelitian – inquiri dengan terlebih dahulu merumuskan masalah, menyusun hipotesis dan merencanakan percobaan.
-              Setiap kelompok melaporkan penelitiannya.
4.              TPS (Thinking Pairing Sharing)
-              Thinking (berpikir) : guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, lalu siswa diminta untuk memikirkan jawaban pertanyaan secara mandiri beberapa saat.
-              Pairing (berpasangan) : guru meminta beberapa pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas secara bergiliran dan guru menyimpulkan.
5.              NHT (Numbered Head Together) – Penomoran Berpikir bersama
-              Guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan memberi kartu yang berisi nomor 1-5.
-              Guru mengajukan sebuah pertanyaan.
-              Setiap anggota kelompok menyatukan pendapatnya terhadap pertanyaan.
-              Guru memanggil suatu nomor tertentu dan siswa yang nomornya dipanggil mengacungkan tangan dan mencoba menjawab pertanyaan.
-              Guru mengambil nomor dari siswa yang jawabannya benar.
-              Siswa yang nomornya diambil tidak dapat menjawab pertanyaan berikutnya tapi dapat membantu kelompoknya.
-              Guru menghitung jumlah kartu yang terbanyak dan mengumumkan pemenangnya sambil memberikan pujian.

3.              Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction) - PBI
Pengajaran yang menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri.
Peranan Guru dalam PBI : mengajukan masalah, memfasilitasi penyelidikan dan dialog siswa.
Ciri – ciri PBI :
-                  Pengajuan pertanyaan
-                  Pemusatan antar disiplin
-                  Penyelidikan otentik
-                  Kerjasama
-                  Menghasilkan karya
a.               Landasan teoritik
PBI bertumpu pada psikologi kognitif dan juga prinsip-prinsip CTL. Model PBI sangat efektif untuk mengajarkan proses-proses berpilin tingkat tinggi, membantu siswa membangun sendiri pengetahuannya tentang dunia sosial dan fisik di sekelilingnya.
b.              Tujuan Hasil Belajar
PBI bertujuan untuk :
-              membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir
-              pemecahan masalah
-              keterampilan intelektual
-              belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi.
-              menjadi pembelajaran yang otonomi dan mandiri.
c.               Tingkah laku mengajar (sintaks)
Fase-fase
Perilaku Guru
Fase 1 : orientasi siswa kepada masalah.


Fase 2 : mengorganisasikan siswa untuk belajar

Fase 3 : membimbing penyelidikan individu maupun kelompok


Fase 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil karya.


Fase 5 : menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

d.              Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan
Lingkungan belajar menekankan pada peranan sentral siswa bukan guru. Sistem pengelolaan dicirikan oleh : terbuka, proses demokrasi dan peranan siswa aktif.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar